Minggu, 24 Maret 2013

LAPORAN PENGAMATAN BINATANG REPTILIA DIKEBUN BINATANG RAGUNAN DI SUSUN OLEH : 1. Indari 2. Lili Hayati 3. Nur Ida F. 4. Suci Noviani 5. Suci Rahmadan 6. Suminar SMK HANG TUAH 2 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Penyusunan laporan ini telah dapat diselesaikan. Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Bapak Joko Biwarno selaku kepala sekolah SMK Hang Tuah 2 Jakarta 2. Bapak Hariyadi selaku wali kelas X_Akuntansi 3. Bapak Surono selaku guru Akuntansi kami 4. Rekan-rekan semua di Kelas X SMK Hang Tuah 2 Jakarta 5. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. laporan ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengamatan yang kami lakukan sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Jakarta, 24 Januari 2013 Penyusun BAB I PENDAHULUAN a. Tujuan Pengamatan Kelas kami akan mengadakan peneletian ke Kebun Binatang Ragunan. Perjalanan kami keKebun Binatang Ragunan menggunakan kendaraan busway. Kami melakukan peneletian ini dengan tujuan mengamati hewan-hewan reptil disana. b. Manfaat Peneletian Dikebun Binatang Ragunan kami selain mengamati hewan reptil disana kami juga dapat melihat hewan-hewan yang sebelumnya belum kami lihat. Kami juga dapat mengetahui cara perkembakaan hewan-hewan disana serta dapat memperoleh banyak informasi tentang hewan-hewan. Selain itu kami juga dapat merasakan bagaimana hewan-hewan langka harus dilestarikan. c. Binatang Reptilia Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai: • Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies • Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies • Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")): sekitar 7.900 spesies • Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesies Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipar (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunakan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia. Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hingga 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptil adalah herpetology BAB II HASIL a. Pengamatan Kebun Binatang Ragunan Kebun Binatang Ragunan adalah sebuah kebun binatang yang terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Kebun binatang seluas 140 hektar ini didirikan pada tahun 1864. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen. Ragunan sempat ditutup selama sekitar tiga minggu sejak 19 September 2005 karena hewan-hewan di dalamnya ada yang terinfeksi flu burung, namun dibuka kembali pada 11 Oktober... Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun binatang ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak pada tanah seluas 10 hektare di kawasan Cikini, Jakarta Pusat yang merupakan pemberian seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.[1] Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini dan pada tahun 1969 dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektare yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966. b. Pengamatan Reptil Selama DiKebun Binatang Ragunan Binatang Reptil yang ada disana ialah ; 1. Buaya Muara (Crocodylus porosus) Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Daerah penyebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Sedang panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya muara dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Penyebarannya pun juga "terluas" di dunia; buaya muara memiliki wilayah perantauan mulai dari perairan Teluk Benggala (Sri Lanka,Bangladesh, India) hingga perairan Polinesia (Kepulauan Fiji dan Vanuatu). Sedangkan habitat favorit untuk mereka adalah perairan Indonesia danAustralia. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bilamana kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama dengan panjang tubuhnya. Buaya muara menyukai air payau/asin, oleh sebab itu pula bangsa Australia menamakannya saltwater crocodile (buaya air asin).Selain terbesar dan terpanjang, Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia. 2. Buaya Senyulong (tomistoma schlegalii) Buaya sepit atau senyulong (Tomistoma schlegelii) adalah spesies buaya yang ukuran tubuhnya lebih kecil dan pendek, dengan panjang maksimal hanya 3,5 meter. Bentuk moncong runcing serta sempit. Dan habitat aslinya banyak ditemukan di sungai-sungai pedalaman Sulawesi, Sumateramaupun Kalimantan. 3. Iguana (disambiguasi ) Iguana ialah sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Pertama kali mereka disebutkan oleh seorang naturalis berkebangsaan Austria Josephus Nicolaus Laurenti pada tahun 1768. Ada 2 spesies yang berbeda dari jenis kadal ini: iguana hijau dan iguana Antilles Kecil. Kedua spesies kadal tersebut memiliki lipatan kulit di bawah rahang, sekumpulan kulit yang mengeras yang berderet di punggungnya hingga ekor, dan "mata ketiga" di kepalanya. Mata ini disebut sebagai mata parietal, yang mirip seperti tonggak di atas kepalanya. Di belakang lehernya adasisik kecil yang menyerupai paku panjang, dan disebut tuberculate scale. Iguana juga memiliki sisik besar bundar di pipinya yang disebut sebagai selubung subtimpani. 4. Sanca Albino (phyton molurus albino) Sanca Albino disebarkan di Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia. Sanca albino memiliki penyebaran yang terluas dari semua spesies Python. Status di alam liar Penyebarannya sangat luas tetapi jumlahnya yang berkurang, karena eksploitasi untuk mendapatkan kulit dan dagingnya. Pada tahun 2002 eksport kulit ular ini sebesar 437.500 Kenyataan buruk ini menunjukan secara legal lebih mudah memindahkan ular mati daripada yang hidup. 5. Sanca Sawah (phyton molurus bivittato) Sanca sawah ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada lima spesiesnya: tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya. 6. Sanca Patola (morelia amethistinus) Sanca patola terhitung ular yang terbesar dan terpanjang di dunia. The Guinness Book of World Records tahun 1991 mencatat sanca kembang sepanjang 32 kaki 9.5 inci (sekitar 10 meter) sebagai ular yang terpanjang (Murphy and Henderson 1997). Namun yang umum dijumpai adalah ular-ular yang berukuran 5-8 meter. Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun. Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun. 7. Ular Sendok Raja (ophiophagus hannah) Ular king kobra atau Ophiophagus hannah sering dianggap sebagai raja ular berbisa yang paling mematikan. Padahal bisa ular king kobra yang di Indonesia disebut juga ular tedung atau ular anang, menurut beberapa sumber yang dilansir Alamendah, dianggap tidak sebahaya gigitan ular kobra atau ular sendok (Naja sp.) dan ular welang (Bungarus fasciatus). Penamaan king kobra (raja kobra) lebih kepada ukurannya yang merupakan ular berbisa terpanjang dan jumlah bisa terbanyak di dunia. 8. Soa-soa (hydzosourus amboinensis soa-soa adalah binatang pemanhsa terganas diluwuk hewan ini mirip sekali dengan buaya namun berukuran mungil mampu hidup di darap maupun air "amfibi"bahkan hewan inilah yang paling sering memangsa hewan terlangka di indonesia di luwuk sering sekali menjumpai hewan ini kala kita berada di maupun sedang melewati hutan-hutan kalau hewan ini berukuran 1 meter mungkin manusia juga bakal jadi mangsanya tapi tenang saja hewan ini masih jarang yang berukuran segitu walaupun ada itu sangat jarang tapi ya tetap ada 9. Ular Sanca Kembang (phyton reticalatus) Sanca kembang adalah sejenis ular tak berbisa yang berukuran besar. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 10 meter. Lebih panjang darianakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics. 10. Biawak Maluku (Varanus indieus) Biawak adalah sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (Varanidae). Biawak dalam bahasa lain disebut sebagai bayawak (Sunda), menyawak atau nyambik (Jawa), berekai (Madura), dan monitor lizard atau goanna (Inggris). Biawak banyak macamnya. Yang terbesar dan terkenal ialah biawak komodo (Varanus komodoensis), yang panjangnya dapat melebihi 3 m. Biawak ini, karena besarnya, dapat memburu rusa, babi hutan dan anak kerbau. Bahkan ada kasus-kasus di mana biawak komodo menyerang manusia, meskipun jarang. Biawak ini hanya menyebar terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti di p. Komodo, p. Padar, p. Rinca dan di ujung barat p. Flores. Biawak yang kerap ditemui di desa-desa dan perkotaan di Indonesia barat kebanyakan adalah biawak air dari jenis Varanus salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 m lebih sedikit, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 m. 11. Labi-labi (chitralndra) Labi-labi yang berukuran sedang, jarang besar, paling-paling hanya sekitar 250-400 mm. Perisai berbentuk jorong atau memanjang, pipih datar. Warna punggungnya abu-abu kehitaman, kecoklatan atau kemerahan; dengan pola atau bintik-bintik halus. Sebuah garis lebar coklat tua terdapat di wilayah vertebral, memanjang dari depan ke belakang. Kadang-kadang terdapat empat bercak yang tersusun berpasangan di tengah punggung. c. Hasil Dari pengamatan hewan reptil diatas hasilnya adalah : 1. Buaya Muara (Crocodylus porosus) berjumlah : 4 ekor 2. Buaya Senyulong (Crocodylidae) berjumlah : 6 ekor 3. Iguana ( ) berjumlah : 4 ekor 4. Sanca Albino (phyton molurus albino) berjumlah 5 ekor 5. Sanca Sawah (phyton molurus bivittato) berjumlah : 2 ekor 6. Sanca Patola (morelia amethistinus) berjumlah : 2 ekor 7. Ular Sendok Raja (ophiophagus hannah) berjumlah : 3 ekor 8. Soa-soa (hydzosourus amboinensis) berjumlah : 6 ekor 9. Ular Sanca Kembang (phyton reticalatus) berjumlah : 1 ekor 10. Biawak Maluku (Varanus indieus) berjumlah : 8 ekor 11. Labi-labi (chitralndra) berjumlah : 6 ekor KESIMPULAN Dikebun binatang Ragunan hewan reptilnya terdapat : Buaya muara, buaya senyulong, iguana, sanca albino, sanca sawah, ular sawah raja, soa-soa, ular sanca kembang, biawak maluku, labi-labi

Fitur-fitur di MYOB

Sekilas tentang MYOB Accounting MYOB (Mine Your Own Bisnisses) Accounting adalah sebuah software akuntansi yang diperuntukkan bagi u...